The
Misterious Attack [part 1]
Di sebuah Desa yang Sepi, terdapat Seorang Ibu
dan 5 Orang Anak Perempuan yaitu, Melody, Ayana, Beby, Delima, dan
Nabilah.
Mereka di tinggal oleh Ayah mereka dengan 7
tahun tidak pernah pulang lagi ke Rumah mereka, pada saat itu Ayah mereka
berpesan kepada Istrinya untuk pergi berlabuh ke sebuah Kota, Yap, ternyata
Ayah Melody dan Adik-adiknya itu adalah seorang TNI Angkatan Laut, yang jago
menembak dengan Pistol-pistol yang dimilikinya.
Pada sore hari,
ke-5 Anak tersebut sedang bermain di halaman depan rumah mereka
“Kak, kita ini mau main apasih
sebenarnya? tanya Nabilah yang paling kecil di antara kakak-kakaknya, “Udah,
ntar kamu tau kok, dan nanti pasti kamu suka” jawab Melody yang paling Tua
di antara Adik-adiknya, “Kok bisa pasti suka sih kak?” Tanya Delima.
“Iya, soalnya ini itu kerjaan keseharian Ayah
kita di pekerjaannya” jawab Melody lagi, “Emang apa kak?” kali ini
yang bertanya Beby dan Ayana, “Iya, jadi kita mau main tembak-tembakan dengan
pistol-pistol Ayah yang ditinggal di gudang!” jawab Melody dengan nada
Ceria, “HAH?!” teriak semua Adik-adiknya.
“Ta…tapi, itu kan bahaya kak?” tanya Delima dengan keringat dingin di badannya, “Hahaha, ya memang bahaya, tapi
selama kita tidak nembak ke orang-orang, tidak bakalan bahaya kok” jawab Melody
sambil tertawa, “Terus, kita mau tembak kemana dong, tu peluru yg di dalam
pistol?” tanya Ayana kebingungan, “Kita tembak ke Kayu yang berbentuk
orang itu, kita harus nembak ke arah kepalanya, ya hitung-hitung
latihan” jawab melody sambil menunjuk ke arah orang-orangan tersebut.
“Wahhh... kayanya asik nih permainan, siapa
tau kalau kita sudah jago, kita bisa seperti Ayah” kata Beby dengan
senangnya, “Baik, kalau gitu kita mulai ya, siapa yang bisa kenain kepalanya,
itu yang paling hebat!” kata Melody dengan percaya diri.
“OKE!” jawab semua serentak.
DORRRRRRRR !!!!
Mendengar bunyi itu, Ibu mereka pun langsung keluar rumah untuk
melihat apa yang terjadi.
“Waahhh, kak Melody hebat, cuma kak yg bisa ngenain
kepalanya” kata Adik-adik Melody.
Dan ketika ibunya sudah sampai di halaman, Ibunya pun kaget dan
marah, dan berkata
“Kalian…! Ngapain kalian mainin Pistol punya Ayah
kalian? Itu kan bahaya…!” marah Ibu saat itu, “Tapi… kita senang bu..” jawab
Nabilah dengan muka menunduk kebawah, “Aduh Nak, sudah masuk… Simpan Pistol
Ayah kalian ketempat dimana kalian ambil, baru sholat ashar” jawab Ibu
mereka dengan sabar melihat Anak-anaknya, “Iya bu Iya” jawab mereka dengan
suara yang kecil.
Ketika mereka ingin mengembalikkan pistol, Ayana bertanya.
“Ngomong-ngomong kita bikin panik tetangga gak sih?”
“Ya tidak lah, tetangga aja kita tidak punya” jawab Melody.
Dan mereka pun Sholat ashar bersama.
Ketika hari sudah malam, karena besok adalah
hari minggu, jadi merekea libur dan akan bersantai-santai, mereka pun berkumpul
di ruang tamu.
Ayana yang sedang nonton TV, Beby yang sedang
baca Novel, sedangkan Nabilah, Melody, Delima sedang bercerita dengan Ibu
mereka.
“Bu, Ayah kemana sih? Kok aku gak pernah liat lagi, terakhir
liat waktu aku umur 6 tahun” tanya Nabilah yang sepertinya
penasaran, “Iya, Ayah kemana sih bu?” tanya Delima pula, “Ayah
kalian lagi kerja dan memang waktunya lama untuk bisa kembali lagi sama kita,
yg penting kan Ibu bisa biaya-in pendidikan kalian semua” jawab Ibu
sambil mengelus-elus kepala mereka, dan mereka pun tersenyum.
“Oh iya bu, besok kita boleh main
tembak-tembakan lagi kan? Pakai pistol ayah?” tanya Melody, “Ya ampun
Melody, di sini kamu yang paling tua di antar Adik-adik kamu, tapi kok kamu sih
yg senang main-main gak jelas” jawab Ibunya sambil menasehati dan meledek,
“Hahahaha” Delima dan Nabilah menertawakan kakaknya
Melody yg awalnya mukanya senyum berubah
menjadi cemberut.
Sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, tiba-tiba ada sebuah
berita dari TV yang ditonton Ayana.
Berita tersebut adalah terjadinya Ledakan Bom yang sangat
dahsyat di daerah kawasan Jepang, dan mengakibatkan radiasi yang sangat bahaya
untuk kehidupan alam beserta manusia, melihat berita itu Ayana pun langsung
memanggil Ibunya.
“Ibu ! coba liat berita ini deh bu, ngeriii”.
Dengan penasaran, Ibu dan Anak-anak mereka yang lainnya pun
langsung melihat TV, ketika mereka semua sedang menonton, Beby pun dengan
santainya berbicara.
“Emm, gimana ya sama AKB48 Idol grup kesukaan aku, mudahan tidak kenapa-kenapa ya”
“Ya ampun Beby, yang di takutin itu bukan AKB48 kamu itu, tapi radiasi dari ledakan itu yang menyebar ke seluruh Bumi” jawab Melody sambil menjelaskan dan mata melihat ke TV, “Iya, coba liat deh tu, kok ada orang-orang yang jalannya aneh gitu, katanya itu gara-gara terkena radiasi, ngeri deh, kaya orang kelaparan” jawab Nabilah sambil ketakutan.
“Itu kayanya bukan orang biasa deh, liatin aja, orang-orang yang
lain aja pada larian gara-gara liat orang itu” jawab Ayana sambil mikir.
Sedang asik-asik berbicara, Delima terkejut karena telah melihat
kapal ayahnya yang biasa dia lihat itu ada di Jepang, dan Delima menanyakan hal
tersebut kepada Ibunya.
“Bu, itu bukannya kapal angkatan Ayah ya?” Tanya Delima
sambil menunjuk ke TV, Ibu mereka pun langsung kaget dan terdiam, karena
memang benar apa yang di lihat oleh Delima.
“Bu, ibu kok diam sih?” Tanya Delima dengan heran, “Hah?
Iya itu memang kapal Angkatan ayah kamu, ya sudah jelaslah, karena TNI-TNI
yang ada di Indonesia di utus untuk membantu Jepang” jawab Ibunya sambil
menjelaskan, “Dan bukan hanya dari Indonesia, tapi Agresi Militer dari
Negara lain juga di utus untuk membantu Jepang” tambah Melody, “Tapi
kok mereka membunuh orang-orang yang
aneh itu ya bu?” tanya Nabilah terheran.
Ibu mereka pun tidak mau menjawab dan malah menyuruh Anak-anak
untuk tidur, karena malam semakin larut.
Ketika
ke-esokan harinya, karena hari Minggu mereka ber-5 pun belum ada yang bangun di
Pagi hari, hanya Ibu mereka saja yang sudah bangun, Ibu mereka sedang
menyiapkan sarapan untuk Anak-anaknya setelah sebelumnya sudah membereskan
Rumah.
Di
tengah ke-asikan menyiapkan sarapan, ada bayangan seseorang yang lewat di
jendela rumah mereka. Ibu yang melihat hal tersebut penasaran dan melihat keluar,
ternyata tidak ada siapa-siapa.
“Siapa ya yang lewat tadi?” bicara dalam
hati Ibu.
Sudah selesai menyiapkan makanan, Ibu pun
menyalakan TV, dan tidak lain tidak bukan acaranya adalah Berita tentang
ledakan semalam.
Yang anehnya, di sini pembawa acaranya tidak
ada sama sekali, namun ada tayangan ulang di mana pembawa acara tersebut
berkata bahwa orang-orang yang terkena radiasi sangatlah berbahaya dan sudah
menyebar keseluruh dunia, Ibu pun ketakutan dan hendak mematikan TV.
Ketika ingin mematikan TV, Ibu pun melihat
pembawa acara tersebut mati di makan oleh orang-orang yang terkena radiasi
tersebut, itulah sebabnya pembawa acaranya tidak ada, Ibu pun tambah ketakutan
dan langsung mematikan TV.
Ibu pun curiga dan berkata dalam hati,
“Jangan-jangan orang yang lewat tadi adalah orang yang sudah terkena
radiasi” serta di tambah rasa penasaran kenapa ada orang yang menjatuhkan Bom
ke Jepang dengan radiasi yang sangat berbahaya.
“Gubraaakkkk !”
Terdengar bunyi yang secara spontan
mengagetkan Ibu. Dan ingin mendatangi bunyi apa itu tadi dengan membawa alat yang
ada disekitar untuk berjaga-jaga. Dan ternyata adalah Nabilah yang jatuh dari
kasurnya
“Astaga nak, kamu ngagetin Ibu aja” Ibu melihat Nabilah yang
terbaring di lantai
“Maaf bu, Nabilah
ngantuk tapi lapar, jadi gak konsen deh bangunnya” jawab Nabilah sambil
membuat lelucon, “Ya sudah, sekarang kamu cuci muka baru sarapan ya” kata
Ibu sambil membangunkan kakak-kakaknya yang lain.
“Ibu, kok Ibu bawa kayu sih bu, memang Ibu mau bangunin kakak dengan cara di pukul ya bu?” tanya Nabilah sambil mengusap matanya, “Haha, kamu bisa aja, ini kayu untuk kamu, biar kamu sarapannya kayu aja, hahaha” jawab Ibu sambil meledek Nabilah yang baru bangun tidur, “Ihh, Ibu… Jahat...” jawab Nabilah dengan muka cemberut.
Ketika Anak-anak sudah bangun Ibu pun melihat jendela kamar mereka terbuka, Ibu bingung siapa yang membuka jendela ini? Sedangkan Anak-anak tadi langsung pergi untuk sarapan, namun Ibu hanya melupakannya.
Ketika hari
sudah malam, Nabilah, Ayana, Delima dan Beby bermain di dalam kamar, entah apa
yang mereka mainkan.
Sedangkan Melody sedang bersama Ibunya di ruang tamu.
Di ruang tamu, Ibu pun berkata kepada Melody
yang merupakan anak pertamanya itu
“Nak..”
panggil Ibu, “Iya, kenapa bu?” tanya Melody dengan heran, “Kalau
misalnya Ibu nanti sudah tidak ada, kamu harus janji ya, jaga Adik-adik dengan
benar, terus kamu harus pergi ke Kota untuk menemui Ayah kamu, di perjalanan
menuju kota nanti kamu bawa pistol Ayah untuk berjaga-jaga ya, Ibu tau kamu kan
paling jago kalau sudah tembak menembak” kata Ibunya dengan senyum
tersedih.
Melody yang mendengar kata Ibunya itu pun langsung menangis, dia tidak tau kenapa Ibunya berkata seperti itu
Melody yang mendengar kata Ibunya itu pun langsung menangis, dia tidak tau kenapa Ibunya berkata seperti itu
“Ibu... tapi ibu gak boleh ninggalin
kita” jawab Melody sambil meneteskan air mata, Ibunya hanya tersenyum,
dan pada saat itu, “BRUKKK!” pintu rumah mereka terbuka dengan sendirinya.
Mereka berdua pun langsung berdiri ketakutan, ketika hendak berjalan untuk menutup pintu yang terbuka itu.
Tiba-tiba ada 5 orang aneh yang langsung muncul di depan pintunya, Ibunya teringat dengan orang yang memakan pembawa acara di TV itu, tingkah lakunya sangatlah mirip.
“Bu.. mereka siapa bu?” tanya Melody dengan sedikit ketakutan, “Mel… lebih baik sekarang kamu masuk kedalam dan bersembunyi” jawab Ibunya sambil menyuruhnya untuk masuk, “Tapi... Ibu gimana?” tanya Melody seperti tidak mau kehilangan Ibunya, “Biarkan Ibu yang menghadapi mereka” jawab Ibu sambil tersenyum ke arah Melody.
Ketika Melody hendak masuk dan bersembunyi, 5 orang itu langsung lari dengan amat sangat cepat menuju Ibunya, alhasil Ibu terdorong hingga terjatuh, dengan berusaha melawan Ibu tidak dapat terselamatkan dan Ibu pun Meninggal karena telah di bunuh oleh 5 orang aneh tersebut, melihat kejadian itu, Melody tidak dapat menahan air mata, Ibu yang dia sayangin kini telah tiada. Melody tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya terdiam sambil menangis.
Melody terdiam dan hanya menangis melihat Ibunya. Orang-orang
aneh itu pun mulai mendekati Melody, Melody pun berteriak “AAAAAA !!!!”.
Adik-adik rupanya tidak mendengar suara teriakan itu, karena sudah tertidur terlebih dahulu.
Adik-adik rupanya tidak mendengar suara teriakan itu, karena sudah tertidur terlebih dahulu.
Ketika sudah mulai dekat, Melody pun pingsan.
*BERSAMBUNG*